Real-f Bikin Alat untuk FotoCopy Manusia

Real-f, sebuah perusahaan startup asal Jepang, menyediakan kesempatan bagi Anda untuk melihat diri Anda sendiri dengan cara yang baru.

Dengan tarif 2.500 poundsterling atau sekitar Rp34,7 juta, perusahaan itu akan membuat foto wajah Anda dan kemudian mencetaknya dalam model 3D untuk dijadikan ‘wajah’ yang terbuat dari vinyl chloride padat. Hasilnya, sebuah model yang disebut dengan 3DPF atau 3 Dimensional Photo Form.

Jika wajah saja tidak cukup, Anda bahkan bisa membuat fotokopi 3D dari kepala Anda secara penuh, termasuk bahu.

Real-f bukanlah perusahaan pertama yang berupaya untuk membuat topeng dari wajah manusia. Namun, model yang dihasilkan oleh Real-f merupakan yang paling realistis.

Real-f mengklaim, Anda bahkan bisa melihat pembuluh darah dan selaput bola mata. Mereka bahkan menyebutkan teknologi yang mereka buat merupakan proses ‘fotokopi’ manusia.

“Kita telah beralih dari monokrom ke warna. Kini waktunya bagi era efek stereoskopik 3 dimensi,” sebut Real-f, seperti dikutip dari DailyMail, 17 Oktober 2011.

Real-f memang tidak menjelaskan apa tujuan mereka membuat teknologi tersebut.  Namun, ada indikasi bahwa para pengguna bisa memasang ‘kepala’ mereka di mannequin. Apapun kegunaannya, para pemesan perlu menunggu 2 minggu sampai kepala Anda selesai dibuat.

Sumber

Steve Jobs Akan Diabadikan di Hungaria

Steve Jobs, pendiri Apple yang meninggal dunia beberapa waktu lalu akan diabadikan di Budapest, Hungaria dalam bentuk patung. Patung Jobs akan dibuat Graphisoft, perusahaan software negeri itu, yang memiliki 'ikatan batin' dengan Jobs.
   
“Graphisoft akan mendirikan patung untuk memperingati pendiri Apple yang legendaris pada 21 Desember mendatang,” sebut pernyataan Graphisoft, seperti dikutip dari News24, 15 Oktober 2011.

Graphisoft sendiri dikenal secara global sebagai produsen software desain arsitektur populer, ArchiCAD.

Steve Jobs, sebut Graphisoft, yang meninggal pada 5 Oktober setelah menderita kanker berkepanjangan merupakan ‘kreator teknologi berwajah manusia.’

Patung itu sendiri nantinya akan didirikan di sebuah science park yang menampung sejumlah perusahaan IT termasuk Graphisoft. Sebagai informasi, Apple sendiri telah mendukung perusahaan itu sejak 1984, saat Steve Jobs menemuinya di pameran tahunan Cebit di Hannover, Jerman.

“Secara langsung atau tidak, kesuksesan Graphisoft ArchiCAD di pasar global merupakan salah satu andil Steve Jobs,” sebut Graphisoft.

Saat itu, sebut Graphisoft, Apple memberikan dana dan komputer saat mereka baru berdiri dan memiliki keterbatasan sumber daya. “Apalagi, teknologi yang ada di komputer Apple yang diberikan pada kami, tidak tersedia di kawasan tempat kami beroperasi,” sebut Graphisoft.

Sumber

Ditemukan, Planet dengan Dua Matahari

  Pumpkiner masih ingat gambaran planet Tatooine?, rumah Luke Skywalker dalam film Star Wars yang memiliki dua matahari? Planet seperti itu ternyata benar-benar ada di alam semesta.

Ditemukan, Planet dengan Dua Matahari

Para ahli astronomi AS mengumumkan penemuan planet dengan dua matahari tersebut dalam jurnal ilmiah Science terbaru. Planet yang diberi nama Kepler-16b itu berukuran hampir sama dengan planet Saturnus di Tata Surya kita, dan terletak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini terletak pada jarak sekitar 105 juta kilometer dari dua bintang induknya, dan memiliki periode orbit 229 hari.

Planet tersebut ditemukan menggunakan teleskop angkasa Kepler, yang memantau tak kurang 155.000 bintang. "Penemuan ini sangat mengejutkan. Sekali lagi, sesuatu yang dulu hanya ada di kisah sains-fiksi, kini menjadi kenyataan," ungkap Alan Boss dari Carnegie Institution for Science Department of Terrestrial Magnetism, salah satu astronom yang menulis artikel ilmiah tersebut.

Studi yang menemukan Kepler-16b ini dipimpin oleh astronom Laurance Doyle dari lembaga Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute yang bermarkas di California, AS.

Sebelumnya, para astronom dari seluruh dunia sudah melihat beberapa planet yang mereka yakini mengorbit dua bintang sekaligus. Akan tetapi, mereka belum pernah melihat planet-planet tersebut melintas langsung di depan dua mataharinya, sehingga penemuan ini menjadi bukti pertama adanya planet dengan dua matahari.

"Kepler-16b adalah contoh pertama dan tak diragukan lagi dari sebuah planet sirkumbinari, yakni planet yang mengorbit dua bintang sekaligus. Sekali lagi ini membuktikan bahwa Tata Surya kita hanyalah satu bentuk variasi sistem planet yang bisa diwujudkan oleh alam." Ungkap Josh Carter dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, yang juga turut terlibat dalam penemuan ini.

Jika ada makhluk yang mendiami planet tersebut, mereka bisa menikmati saat-saat senja dengan dua matahari yang terbenam, seperti dialami Luke Skywalker dalam Star Wars. Namun, kemungkinan adanya makhluk hidup mirip manusia di planet ini sangat kecil, mengingat suhu permukaannya sangat rendah, yakni berkisar antara minus 73 sampai minus 101 derajat Celsius.

Suhu rendah ini dimungkinkan karena meski memiliki dua matahari, ukuran kedua bintang induk tersebut jauh lebih kecil dibanding Matahari kita dan memancarkan energi yang lebih kecil. Massa salah satu bintang tersebut hanya seperlima dari massa Matahari, dan bintang kedua hanya memiliki 69 persen massa Matahari.

Selain dikelilingi oleh planet Kepler-16b ini, dua bintang tersebut saling mengorbit satu sama lain dalam sebuah "dansa angkasa" dengan periode orbit 41 hari.

Sumber

Ternyata Bumi adalah jupiter yang gagal

Planet-planet batuan, termasuk Bumi, sejatinya merupakan planet gas raksasa seperti Jupiter yang gagal terbentuk. Ini berdasarkan teori pembentukan planet terbaru yang diungkapkan oleh Sergei Nayakshin, astronom University of Leicester, seperti diberitakan Space.com, Jumat (16/9/2011) yang lalu.

Proses pembentukan planet di mana gas-gas berpisah dari planet.

Teori pembentukan planet yang umumnya dipercaya saat ini adalah akresi inti. Mulanya, ada piringan gas raksasa di sekitar bintang yang baru lahir. Partikel debu pada piringan itu bergabung membentuk objek yang lebih besar disebut planetesimal yang kemudian membentuk struktur yang lebih besar.

Akibat proses itu, massa yang terbentuk pun lebih besar. Pada satu massa tertentu, disebut massa kritis, gravitasi akan menarik massa gas dari piringan yang terdapat di sekitar gumpalan tersebut. Demikianlah, planet batuan kemudian terbentuk dari proses yang panjang dan rumit tersebut.

Teori baru yang diajukan Nayakshin disebut tidal downsizing. Berdasarkan teori ini, gumpalan gas pada awalnya terbentuk di zona yang jauh dari tempat planet umumnya ditemukan sejauh ini. Dalam prosesnya, gumpalan gas mendingin dan menyusut menjadi planet yang masih tergolong massif, sekitar 10 kali ukuran Jupiter.

Selama penyusutan berlangsung, partikel debu yang terdapat dalam piringan gas bergabung menjadi lebih besar dan kemudian "jatuh" ke bagian tengah gumpalan gas, membentuk padatan yang solid di sana. Di sinilah akhirnya terbentuk planet batuan primitif dengan pembungkus gumpalan gas di luarnya.

Peristiwa selanjutnya, piringan gas membawa planet primitif ini mendekati bintangnya. Gas pembungkus planet primitif ini kemudian "dimakan" oleh bintang induknya. Bagian yang "selamat" hanya inti berwujud padat dan sebagian gas, terselamatkan karena massa jenisnya yang tergolong besar.

Proses perampasan gas pembungkus inilah yang kemudian membentuk planet Super Earth atau planet batuan seperti Bumi. Dengan kata lain, Super Earth dan planet batuan pada dasarnya adalah planet gas yang tak memiliki kesempatan untuk tumbuh dewasa karena mekanisme di semesta serta "kejahatan" sang bintang.

Nayakshin menguraikan teori baru pembentukan planet ini di Monthly Notice jurnal Royal Astronomical Society yang terbit Agustus lalu. Ia mengakui, sebagai sebuah teori baru, masih banyak kelemahan yang harus ditutupi dan masih harus diuji. Ia berharap para ilmuwan berkenan mengkaji lebih lanjut teori yang dipaparkannya.

Menanggapi teori Nayakhsin, Aaron Boley dari University of Florida yang melakukan penelitian tentang pembentukan planet gas raksasa mengatakan bahwa proses tidal disruption memungkinkan kehidupan berevolusi pada sistem bintang yang lebih bervariasi. "Ini cara lain alam menciptakan planet," kata Boley. Makin banyak planet, makin besar potensi kehidupan.

Nayakhsin sendiri mengatakan, model akresi inti dan tidal disruption memiliki langkah-langkah fisik yang sama tetapi proporsinya berbeda. "Dalam hal ini, model finalnya mungkin adalah gabungan," katanya. Ia juga menbambahkan bahwa planet batuan yang terbentuk pada proses tidal disruption mungkin berukuran "nol sampai 10 massa Bumi."

Sumber

Seperti apa rasanya 3 thn di Mars

Pumpkiner pernah membayangkan bagaimana rasanya berada di planet merah selama tiga tahun?tentu belum kan ? Untuk itu, NASA ‘merangkumnya’ dalam video berdurasi tiga menit. Seperti apa?penasaran ? langsung ke cerita

Months after the death of the Mars rover Spirit, its surviving twin Opportunity reached the edge of the Endeavour crater - a source of clay-like rocks that might have supported life on the planet

Months after the death of the Mars rover Spirit, its surviving twin Opportunity reached the edge of the Endeavour crater - a source of clay-like rocks that might have supported life on the planet. Pengelana Opportunity tiba di kawah Endeavour, sumber batu lempung yang bisa menunjukkn wilayah yang bisa dihuni, musim panas ini. Perjalanan 21km yang dimulai dari kawah Victoria itu membutuhkan waktu tiga tahun seperti ditulis DM.

The Opportunity rover takes a picture of the rock abrasion arm it will use to analyse the minerals of the Endeavour crater

Pengelama mungil itu tak berhenti mendomentasikan perjalanannya langka demi langkah. Video ini terdiri dari gabungan 309 gambar bersama ‘suara’ dari planet merah itu. Video menampilkan pinggiran Endeavour yang menjadi tampak saat pengelana mendekatinya.

The Opportunity rover takes a picture of the rock abrasion arm it will use to analyse the minerals of the Endeavour crater. Opportunity juga merekam suara yang ada dan suara penggilingan menjadi kata terbaik menggambarkannya. “Suara yang ada mewakili getaran pengelana saat bergerak di permukaan Mars,” ujar Paolo Bellutta dari Jet Propulsion Laboratory NASA.

Sumber